Saturday, August 29, 2009

KELOMPOK 11

LAPORAN TUGAS UAS

KELOMPOK 11

DISTRIBUSI TIDAK LANGSUNG TOYOTA CORPORATE

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Global

Disusun Oleh :

Ajeng N

Amanda O

Maulana A N

M Siddiq

Reyza K

Teguh P

Tysco R A

Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia

2009

1. Latar Belakang

Saluran Distribusi merupakan mata rantai yang menghubungkan produsen dan konsumen. Seperti pada pemasaran domestic, proses distribusi untuk pemasaran internasional juga melibatkan semua kegian yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan kepemilikan utilitas baik untuk konsumen industri maupun konsumen akhir.

Terdapat dua bentuk saluran distribusi internasional, antara lain:

Distribusi Langsung

Distribusi langsung berhubungan dengan perusahaan asing melalui: perantara agen (sales representatives, purchasing agent, export broker), atau perantara pedangang (export distributor, foreign retailer, export jobber, trading company).

Distribusi langsung menyebabkan suatu hubungan langsung dengan suatu perusahaan di luar negeri.

Distribusi Tidak Langsung

Distribusi tidak langsung berhubungan dengan perusahaan asing lain, melalui : perantara agen (export management company, manufacturer’s export agent, foreign freight forwarder, commission agent, country-controlled buying agent, trading company), atau perantara pedagang (export merchant, cooperative exporting, export vendor).

Penerapan metode tidak langsung menyebabkan hubungan yang tercipta melalui perusahaan lain yang bertindak sebagai perantara.

keuntungan perusahaan menggunakan atau menerapkan saluran distribusi :

  1. Menambah nilai positif perusahaan
  2. Efisiensi produksi
  3. Penguatan Brand Image
  4. Menambah cangkupan penjualan perusahaan

2. Landasan Teori

A. Definisi

Menurut David A. Revzan bahwa: Saluran distribusi adalah merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai.

Menurut Alex S. Nitisemito mengemukakan bahwa: Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen

Definisi lain tentang saluran disribusi ini adalah yang dikemukakan oleh: The American Marketing Association yang juga mengemukakan tentang banyaknya lembaga yang ada dalam aliran atau arus barang. Defenisi tersebut yaitu: Saluran distribusi meupakan suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.

Definisi yang lebih luas mengenai saluran distribusi adalah yang dikemukakan oleh C. Gleen WaIters sebagai berikut: Saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.

Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat diketahui adanya beberapa unsur penting, yaitu:

1. Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih.

2. Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dan produsen kepada konsumen.

3. Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.

4. Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan sistem kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan produk.

B. Kegiatan distribusi sendiri dibedakan atas :

Terdapat dua bentuk saluran distribusi internasional, antara lain:

  1. Distribusi Langsung

Distribusi langsung berhubungan dengan perusahaan asing melalui: perantara agen (sales representatives, purchasing agent, export broker), atau perantara pedangang (export distributor, foreign retailer, export jobber, trading company).

Distribusi langsung menyebabkan suatu hubungan langsung dengan suatu perusahaan di luar negeri.

  1. Distribusi Tidak Langsung

Distribusi tidak langsung berhubungan dengan perusahaan asing lain, melalui : perantara agen (export management company, manufacturer’s export agent, foreign freight forwarder, commission agent, country-controlled buying agent, trading company), atau perantara pedagang (export merchant, cooperative exporting, export vendor).

Penerapan metode tidak langsung menyebabkan hubungan yang tercipta melalui perusahaan lain yang bertindak sebagai perantara.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat beberapa jenis perantara. Jenis perantara dan nama mereka beragam di setiap negara dan industri, walaupun berada dalam satu negara yang sama.

C. Fungsi Distribusi

Berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan proses penyaluran barang dari produsen ke tangan konsumen disebut fungsi distribusi / pemasaran. Fungsi ini meliputi :

1. Penjualan / Selling

Proses transaksi jual beli barang antara produsen dengan konsumen. Proses pemindahan hak dari produsen ke konsumen. Pelaku utamanya produsen.

2. Pembelian / Buying

Kebalikan dari proses penjualan hanya pelaku utamanya adalah konsumen

3. Standardisasi

Pembakuan mutu yang sama setiap terjadi transaksi jual beli. Tidak ada mutu yang berbeda untuk barang yang sama

4. Pengangkutan / Transportation

Sarana untuk memperlancaar kegiatan pemindahan barang / jasa.

5. Penyimpanan / Storing

Untuk menjaga keselamatan biasanya barang yang belum bisa terkirim harus disimpan terlebih dahulu dan itu membutuhkan tempat.

6. Penanggungan Resiko / Risk Bearing

Suatu lembaga yang bertugas memberikan jaminan apabila terjadi kerusakkan atau kecelakaan di jalan.

7. Analisis Pasar / Market Analysis

Suatu kegiatan penelitian pasar agar suatu penjualan tidak rugi. Informasi yang harus diambil dari pasar misalnya daya beli konsumen, selera, jumlah permintaan.

8. Pembiayaan / Financing

Lembaga yang mendanai semua proses distribusi agar kegiatan dapat berjalan lancar.

9. Pembungkusan / Packing

Kegiatan ini dilakukan agar kondisi barang tetap dalam keadaan baik selama ada dalam perjalanan

10. Iklan / Advertising

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan barang dan jasa yang akan dijual di pasar.

E. Tujuan Dan Hambatan Distribusi

Titik awal dari memilih saluran yang paling efektif adalah menentukan sasaran pasar yang jelas untuk usaha pemasaran dan menentukan keutuhan serta pilihan pasar sasaran. Selanjutnya, harus menganalisis setiap pasar untuk menentukan biaya menyediakan jasa saluran. Strategi saluran yang digunakan dalam pemasaran global harus sesuai dengan posisi bersaing perusahaan-perusahaan dengan tujuan perusahaan keseluruhan di pasar nasional.


W.J. Keagen (1997) menyimpulkan terdapat 4 faktor penghambat proses pembentukan saluran internasional, yaitu

  1. pelanggan,
  2. produk,
  3. perantara, dan
  4. lingkungan

F. Panjang pendeknya saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh :

1. Sifat barang ( tahan lama atau mudah rusak )

2. Jumlah barang yang dihasilkan (semakin banyak barang, saluran distribusinya semakin panjang )

3. Letak konsumen ( semakin menyebar konsumennya, saluran distribusinya semakin panjang )

4. Besarnya perusahaan yang menghasilkan barang ( semakin besar perusahaannya jangkauan pasarnya juga semakin luas sehingga dibutuhkan saluran distribusi yang panjang )

5. Jenis barang ( barang tidak tahan lama dipasarkan secara cepat / langsung ke konsumen )

6. Ukuran pasar : semakin besar ukuran pasar maka semakin banyak saluran distribusi yang dibutuhkan.

7. Faktor perusahaan : saluran distribusi banyak agar barang luas di pasaran

8. Perantara perdagangan : melalui pedagang besar

9. Pesaing : minat pesaing

10. Teknologi : saluran distribusi pendek

11. Budaya : kebudayaan dapat mempengaruhi pola distribusi

G Faktor - Faktor Distribusi Yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran

Produsen harus mempertimbangkan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusinya. Pemilihan saluran distribusi yang efektif akan mampu mendorong peningkatan penjualan yang diharapkan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin.

Faktor-faktor tersebut antara lain menyangkut :

1. Pertimbangan Pasar (Market Consideration)

2. Pertimbangan Barang (Product Consideration)

3. Pertimbangan Perusahaan (Company Consideration)

4. Pertimbangan Perantara (Middle Consideration)

1. Pertimbangan Pasar (Market Consideration)

Saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, oleh karena itu keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran tersebut.

Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah:

a) Konsumen atau pasar industri

Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industri, perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.

b) Jumlah pembeli potensial

Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.

c) Konsentrasi pasar secara geografis

Secara geografis, pasar dapat dibagi kedalam beberapa konsentrasi seperti: industri tekstil, industri kertas, dan sebagainya. Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.

d) Jumlah pesanan

Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar, atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.

e) Kebiasaan dalam pembelian

Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli ini, antara lain:

  • Kemauan untuk membelanjakan uangnya

  • Tertariknya pada pembelian dengan kredit

  • Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali

  • Tertariknya pada pelayanan penjual

2. Pertimbangan Barang

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang ini antara lain:

a. Nilai unit

Jika nilai unit dari barang yang dijual relatif rendah, maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai unitnya relatif tinggi, maka saluran distribusinya pendek atau langsung.

b. Besar dan berat barang

Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan, dimana besar dan berat barang sangat menentukan. Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya, sehingga terdapat beban yang berta bagi perusahaan, maka sebahagian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara. Jadi, perantara dapat menanggung sebagian dari ongkos angkut.

c. Mudah rusaknya barang

Jika barang yang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara. Jika ingin menggunakan maka harus dipilih perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik.

d. Sifat teknis

Beberapa jenis barang industri seperti instalasi, biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Mereka juga harus dapat memberikan pelayanan, baik sebelum, maupun sesudah penjualan. Pekerjaan semacam ini jarang sekali bahkan tidak pernah dilakukan oleh pedagang besar/grosir.

e. Barang standard dan pesanan

Jika barang yang dijual berupa barang standard, maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian sebaliknya, kalau barang dijual berdasarkan pesanan, maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.

f. Luasnya product line

Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi, jika macam barangnya banyak, maka perusahaan dapat menjual langsung kepada pengecer.

3. Pertimbangan Perusahaan

Dari segi perusahaan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:

a) Sumber pembelanjaan

Penggunaan saluran distribusi langsung atau yang pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena itu saluran distribusi pendek ini kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya akan cenderung menggunakan saluran distribusi yang lebih panjang.

b) Pengalaman dan kemampuan manajemen

Biasanya perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasaran baru, lebih suka menggunakan perantara. Hal ini disebabkan karena umumnya cara perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka.

c) Pengawasan saluran

Faktor pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika saluran distribusinya pendek. Jadi yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung memilih saluran yang pendek walaupun ongkosnya tinggi.

d) Pelayanan yang diberikan oleh penjual

Jika produsen ingin memberikan pelayanan yang lebih baik, seperti membangun ruang peragaan, mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.

4. Pertimbangan Perantara

Dari segi perantara beberapa faktor yang pertu dipertimbangkan adalah:

a) Pelayanan yang diberikan oleh perantara

Jika perantara ingin memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.

b) Kegunaan perantara

Perantara akan digunakan sebagai penyalur, apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru.

c) Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen

Kalau perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko turunnya harga, maka produsen memilihnya sebagai penyalur. Hal ini dapat memperingan tanggung jawab produsen dalam menghadapi berbagai macam resiko.

d) Volume penjual

Dalam hal ini produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangka waktu yang lama.

e) Ongkos

Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan terus.

H Saluran Distribusi Di Negara Berkembang

W.J. Keagen (1997:152) mengatakan bahwa salah satu sifat yang menonjol dari saluran di negara berkembang adalah banyaknya orang yang terlibat dalam penjualan barang dengan yang jumlahnya hanya sedikit. Jumlah dan variasi saluran perantara telah dikritik oleh pengamat resmi maupun tidak resmi. B.P. Bauer memberi komentar mengenai kritik sebagai berikut,


Kritik ini merupakan akibat salah pengertian. Sistem (di negara berkembang) merupakan adaptasi logis pada faktor fundamental tertentu dalam ekonomi Afrika barat yang masih akan bertahan selama Bertahun-tahun yang akan datang. Bukannya merupakan pemborosan, sistem itu amat ekonomis dalam penghematan dan menyelamatkan sumber daya langka di Afrika barat (paling penting, modal sebenarnya) dengan menggunakan sumber daya yang banyak dan yang permintaannya rendah.


Cara lain meninjau saluran distribusi di negara berkembang adalah meninjau biaya pengaturan ini bagi konsumen.


I Inovasi Saluran Distribusi Internasional


Pada dasarnya saluran distribusi di pasar diseluruh dunia memiliki sifat yang amat berbeda perbedaan tersebut hanya dapat dijelaskan dalam arti budaya dan tingkat pendapatan yang ada dalam pasar yang bersangkutan. Terdapat 4 rumusan yaitu dapat dipergunakan untuk menjelaskan perbedaan saluran internasional yaitu:

a) inovasi hanya terjadi dalam sistem yang telah berkembang amat canggih pada umumnya, agen saluran dalam sistem yang kurang berkembang akan mengadaptasi perkembangan yang telah dicoba dan diuji dalam sistem yang berkembang lebih canggih.

b) Kemampuan suatu sistem untuk mengadaptasi inovasi dengan sukses berkaitan langsung dengan tingkat perkembangan ekonomi. Tingkat perkembangan ekonomi minimum tertentu diperlukan untuk mendukung apapun yang lebih dari metode penjualan eceran yang paling sederhana.

c) .Kalau lingkungan ekonomi menguntungkan perubahan, proses adaptasi mungkin tidak akan terhambat atau terbantu oleh faktor demografis atau geografis lokal, adat istiadat sosial, tindakan pemerintah dan tekanan pesaing.

d) Proses adaptasi da[pat dipercepat dengan tindakan agresif dari perusahaan masing-masing

3. Analisis

Penerapan Saluran Distrubusi Tidak Langsung TOYOTA CORPORATE

Toyota Motor Company ini didirikan pada 1937 oleh keluarga Toyoda. Bisnis relatif berhasil sampai Eiji Toyoda memperkenalkan metode produksi ramping setelah mempelajari Ford 's Merah pabrik di Detroit pada 1950. Metode produksi ramping ini kemudian dikenal sebagai Toyota Production System.

Dalam penerapan atau pendistribusian produknya Toyota Company memakai saluran distribusi tidak langsung dimana Toyota Company menggunkan Jaringan dealer atau distributor.

Di Indonesia Sendiri Toyota meiliki Distributor produknya profil distributor kami sajikan dibawah ini :

Profil

PT. Toyota-Astra Motor

Kantor Pusat
Jl. Yos Sudarso, Sunter II, Jakarta 14330, Telp (021) 6515551 (hunting), Fax (021) 6515360
Didirikan
15 Juli 2003
Modal Disetor
Rp. 400.000.000.000
Pemegang Saham
PT. Astra International Tbk (51%)
Toyota Motor Corporation (49%)


Jaringan Dealer Toyota
5 Dealer Utama : PT Astra Internasional, PT New Ratna Motor, PT Agung Automall, PT Hasjrat Abadi, NV Hadji Kalla Trd.Co.

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Kantor Pusat
Jl. Yos Sudarso, Sunter II, Jakarta 14330, Telp (021) 6515551 (hunting), Fax (021) 6515360
Didirikan
02 April 1971
Modal Disetor
Rp. 19.500.000.000
Pemegang Saham
Toyota Motor Corporation (95%)
PT. Astra International Tbk (5%)
Fasilitas Produksi
Kawasan Sunter : Casting Plant, Stamping Plant
Engine Plant, Assembly Plant

Karawang Plant : Stamping Plant, Assembly Plant

Dealer Toyota tersebar di berbagai daerah atau kota di Indonesia hal itu bias kita lihat dari peta distributor Toyota dibawah ini :

Dengan menggunkan saluran distribusi tidak langsung ini Toyota Corp mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya :

  1. Barang dari produsen ke konsumen cepat sampai
  2. Penstrasi pasar berjalan cepat
  3. Efisiensi biaya,dan
  4. Konsumen mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan sehingga menambah nilai brand Toyota

4. Kesimpulan

Saluran Distribusi merupakan mata rantai yang menghubungkan produsen dan konsumen. Seperti pada pemasaran domestic, proses distribusi untuk pemasaran internasional juga melibatkan semua kegian yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan kepemilikan utilitas baik untuk konsumen industri maupun konsumen akhir.

unsur penting Saluran Distribusi, yaitu:

1. Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih.

2. Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dan produsen kepada konsumen.

3. Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.

4. Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan sistem kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan produk.

Distribusi Tidak Langsung

Distribusi tidak langsung berhubungan dengan perusahaan asing lain, melalui : perantara agen (export management company, manufacturer’s export agent, foreign freight forwarder, commission agent, country-controlled buying agent, trading company), atau perantara pedagang (export merchant, cooperative exporting, export vendor).

Penerapan metode tidak langsung menyebabkan hubungan yang tercipta melalui perusahaan lain yang bertindak sebagai perantara.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat beberapa jenis perantara. Jenis perantara dan nama mereka beragam di setiap negara dan industri, walaupun berada dalam satu negara yang sama.

Saluran distribusi memiliki peranan penting antara lain :

  1. Kemampuan perusahaan menyediakan cakupan penjualan yang cukup
  2. Reputasi dan citra keseluruhan sebagai suatu perusahaan yang positif
  3. Kompatibilitas produk
  4. Sikap positif terhadap produk perusahaan

Hal itulah yang dibaca oleh Toyota Motor Corporation dengan menggunakan saluran distribusi khususnya saluran distribusi tidak langsung untuk memasarkan produknya.

Toyota Corp mendirikan Dealer dan Jaringan distribusi yang tersebar di berbagi kota di Indonesia ditambah kerjasama dengan berbegai mitra usaha menjadikan produk Toyota mdah didapatkan dipasaran.

Dengan kerjasama yang dilakukan Toyota dan Mitra bisnis atau dealer (distributor) dan pola komunikasi yang baik akan mengantarkan Toyota Corp meraih posisi tersendiri di market

Daftar Pustaka

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefoxa&channel=s&rls=org.mozilala:en-US:official&q=keuntungan-keuntungan+saluran+distribusi&start=30&sa=N

http://id.shvoong.com/business-management/management/1658608-saluran-distribusi/

http://digilib.usu.ac.id/download/fe/manajemen-syahyunan7.pdf

http://digilib.usu.ac.id/download/fe/manajemen-arlina%20lbs4.pdf

WWW.Toyotan.Co.Id

1 comments:

Anonymous said...

kelompok kalian salah no. kelompoknya bukan 11 tapi 10. Kasian tuh bikin bingung kelompok lain tau.

Kel. 11 itu, Pricing Esprit.

Kel. 11 mau tanya untuk kelompok kalian,

1. Apa saja keuntungan dan kerugian yang dialami Toyota dalam mendistribusikan atau memasarkan produknya yang merajah global untuk didistribusikan secara tidak langsung?

2. Menurut kalian, apakah cara distribusi tidak langsung ini telah efektif, jika tidak berikan solusi dsitribusi lainnya?


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Wedding Dresses. Powered by Blogger