Saturday, August 29, 2009

PRICING ESPRIT KELOMPOK 11

Analisis Pricing Pada Perusahaan Global Esprit


Diajukan untuk memenuhi Tugas MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL












DISUSUN OLEH:
A Tendi Wijaya (0703727)
Candra Gurcita (0704520)
Fitri Lestari (0707687)
Landy Andriyani (0707727)
Melly Melinda (0707445)


Program Studi Manajemen
Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasanya atas rahmat, berkah dan hidayah-Nya pula penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah Corporate Social Responsibility. Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menejeman Pemasaran Global

Pada kesempatan yang baik ini pula, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam pengumpulan bahan makalah dan memberikan semangat untuk menyelesaikan Makalah Pricing.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak guna kelengkapan serta kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin…

Bandung, Agustus 2009

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................... i

Daftar isi..................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan.................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 1

1.3 Tujuan Penyusunan Makalah...................................................... 1

BAB II COMPANY PROFILE.............................................................. 2

2.1 Identitas Perusahaan.......................................................................

2.2 Sejarah Perusahaan.........................................................................

BAB III LANDASAN TEORI............................................................ ..10

Pengertian Manajemen Pemasaran Global......................................11

Pengertian Harga................................................................................11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga……………...12

Jenis-Jenis Harga……………………………………………………15

Metode Penetapan Harga…………………………………………...19

Dumping……………………………………………………………..20

BAB IV ANALISIS KASUS……………………………………………21

BAB V KESIMPULAN…………………………………………………31

Daftar Pustaka………………………………………………………33

APENDIX …………………………………………………………...34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Masalah kebijaksanaan penetapan harga merupakan hal yang kompleks dan rumit. Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis, yang melibatkan penetetapan tujuan dan mengembangkan suatu struktur penetapan harga yang tepat.

Pricing atau harga telah menjadi hal yang sensitive bagi para calon konsumen sekarang ini, ditambah lagi dengan adanya persaingan antar perusahaan agar prodaknya dapat dilirik oleh para konsumen. Didukung oleh anggapan masyarakat dunia mengenai harga, bahwa dengan harga jual yang relative rendah dapat meningkatkan penjualan perusahaan dan menjadi lebih diingat oleh para masyarakat atau konsumen, pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai strategi penetapan harga pada Esprit yang dapat mematahkan anggapan-anggapan dasar mengenai hubungan pembalian dengan harga.

1.2.Identifikasi dan perumusan masalah

Dalam makalah ini kita dapat mengidentifikasi pembahasan mengenai penetapan harga pada Perusahaan Global Esprit sebagai berikut :

1. Strategi pricing apakah yang digunakan oleh Esprit untuk dapat menembus pemasaran global saat ini?

2. Benefit apakah yang diharapkan perusahaan Esprit dengan harga yang ditawarkan kepada konsumen?

1.3.Tujuan dan kegunaan

1. Untuk mengetahui definisi Pemasaran Global

2. Untuk mengetahui definisi Pricing

3. Untuk mendapatkan gambaran mengenai strategi Pricing yang digunakan pada Esprit dan kaitannya dengan positioning di pasar global

4. Untuk mengetahui dampak pelaksanaan strategi Pricing terhadap penjualan, citra dan target perusahaan

BAB II

COMPANY PFOFILE

2.1 Identitas Perusahaan

Address:
900 Minnesota Avenue
San Francisco, California 94107
USA

Telephone: (415) 648-6900
Fax: (415) 415-550-3951
http://www.esprit.com

Statistics:
Private Company
Incorporated: 1970
Sales: $350 million (1998)
Employees: 1,300
NAIC: 315212 Women's, Girls' & Infants' Cut & Sew Apparel Contractors; 42233 Women's, Children's & Infants' Clothing & Accessories Wholesalers.

Esprit merupakan merek fashion lifestyle remaja yang berskala internasional yang memberi kesan pintar, kemewahan, dan membawa unsure up-to-date dalam gaya hidup. Grup Esprit membuat produk untuk wanita, pria, anak-anak dan remaja dengan baik dari mulai sepatu, tas, pakaian, dan asesoris lainnya dengan lebih dari 640 retailer dan lebih dari 12.000 grosir yang merambah seluruh dunia, menempati lebih dari 817.000 meter persegi yang secara langsung dimanage oleh lebih dari 40 negara.

Esprit melisensi logo kepada lisensi third-party yang menawarkan produk yang menunjang kualitas esprit dan mementingkan keinginan konsumen. Esprit juga mengoperasikan kosmetik Red Earth termasuk perawatan kulit dan perawatan tubuh lainnya. Esprit terdaftar di Hong Kong Stock Exchange sejak 1993 dan stok konstituen di Hang Sang Index, MSCI Hong Kong Index, FTSE All-World Index for Hong Kong dan S&P/HKEx LargeCap Index and S&P Asia 50 Index.

2.2.Sejarah Perusahaan

Esprit de Corp adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan berbagai mode pakaian dan aksesoris untuk wanita dan anak-anak. untuk memupuk rasa tanggung jawab sosial di antara para karyawan dan pelanggan, perusahaan membangun image dan komitmen penyebab untuk sadar terhadap AIDS dan konservasi lingkungan.Setelah melambung tinggi-profil sukses dari pertengahan 1970-an hingga akhir 1980-an, pada tahun 1992 perusahaan Esprit telah terjun ke keadaan keuangan reputasi buruk di tempat yang tetap sampai akhir 1990-an, ketika perusahaan meluncurkan comeback di bawah kepemimpinan yang baru bebas memanfaatkan pengakuan merek Esprit memenangkan kemuliaan selama hari. Esprit merek yang dipasarkan di 44 negara dan tersedia di department store, toko-toko khusus dan lebih dari 350 toko ritel Esprit berdiri bebas. Akhir 1990-an melihat penambahan situs web dan katalog dipulihkan sebagai tempat pemasaran alternatif penting.

Sejarah awal Esprit Corp

Esprit dibangun pertama oleh Doug Tompkins dan Susie Tompkins, seorang suami istri-dan-tim yang pribadi dan nilai-nilai politik informasi perusahaan strategi bisnis awal.. Pasangan bertemu di luar Lake Tahoe pada tahun 1963, ketika Susie Russell menawarkan Doug lalui Tompkins tumpangan di Volkswagen. Baik Susie dan Doug berasal dari latar belakang dan kaya keluar dari sekolah tinggi untuk mengeksplorasi lebih gaya hidup Bohemian. Setelah beberapa bulan perjalanan bersama-sama di Meksiko dan bagian barat Amerika Serikat, mereka menikah dan menetap di San Francisco.

Pada tahun 1964 Doug, pemain ski yang antusias dan pemanjat tebing, menginvestasikan $ 5.000 untuk memulai bisnis ritel ditujukan untuk peralatan mountaineering. Disebut North Face, toko ini didirikan pada lokasi utama di seberang San Fransisco City Lights populer Toko Buku, dan dengan cepat mencapai kesuksesan. Karena staf yang mampu, yang mengawasi operasi sehari-hari, Doug mampu menghabiskan sebagian besar tahun internasional panjat tebing dan ski ekspedisi. Susie tetap di San Francisco, mengangkat pasangan dua anak dan kadang-kadang membantu di toko Face Utara.

Selama waktu ini, Susie Tompkins menjadi tertarik pada usaha bisnis yang diusulkan oleh Jane temannya Tise. Bersama-sama mereka membentuk Dress Plain Jane Company, yang menawarkan lengan kembung, akrilik minidresses yang dirancang dan Susie Tise didistribusikan. Setelah baris gaun Plain Jane menjadi sukses secara lokal, itu dipasarkan ke New York department store oleh Allan Schwartz, seorang tenaga penjualan yang menjadi mitra dalam perusahaan.

Akhir tahun 1960-an, telah menjual operasi Face Utara untuk sekitar $ 50.000, Doug Tompkins bergabung Plain Jane sebagai mitra.. Sementara Tise dan Susie merancang produk dan menambahkan label baru untuk desain dan baris populer mereka, Doug dan Schwartz menangani pemasaran dan penjualan tanggung jawab, penargetan California makmur rumah tangga dengan warna-warni, kebesaran katalog.

Pertumbuhan di tahun 1970-an

Plain Jane memiliki penjualan melebihi $ 1 juta per tahun. Doug dan Susie Tompkins dimiliki sekitar 45 persen dari perusahaan, sementara Tise dan Schwartz memegang 55 persen lainnya. Pada saat ini, beberapa pengamat menyatakan, Doug Tompkins ditingkatkan minatnya dalam perusahaan, membuat keputusan yang tegas mengenai arah perusahaan dan mengaku tertarik pada mengambil alih. La berperan dalam mengarahkan perusahaan lebih fokus ke desain kontemporer seperti Amerika "hippie" tampak mereda. Pada tahun 1972, setelah ia dan Susie mengunjungi beberapa negara di Asia, Doug memutuskan untuk memindahkan operasi manufaktur ke Hong Kong, di mana pakaian dapat diproduksi lebih murah.

Pada saat ini perusahaan telah mengembangkan lini produk di bawah beberapa label yang berbeda untuk menyertakan celana, blus, dan rok. Ini divisi yang berbeda dari perusahaan segera melakukan reorganisasi dan konsolidasi, dan Plain Jane diganti namanya Esprit de Corp merek dagang perusahaan longgar desain kasual warna tertangkap dalam huruf tebal, dan Esprit dengan cepat berkembang menjadi salah satu perusahaan pakaian paling populer di antara 18 sampai 24 tahun perempuan.

Merek Menjadi Image pada 1980-an

Pada awal 1980-an Esprit diperluas dengan cepat dan terhormat itu sendiri dalam komunitas bisnis baik melalui penjualan dan cara yang mencerminkan selera eklektik dan Doug Susie Tompkins. Seni dan arsitektur antusias, Doug Tompkins menghabiskan banyak waktu dan uang untuk merenovasi San Francisco yang akan menjadi markas baru perusahaan. Menampilkan skylight, lantai kayu, dan Amish selimut di dinding, bangunan batu bata mendapat pengakuan nasional di kalangan arsitek dan interior desainer.

Menawarkan fasilitas karyawan Esprit akses ke lapangan tenis, lintasan lari, dan kafe yang trendi. Berusaha untuk menciptakan suasana kerja yang menyenangkan yang sesuai dengan semangat Esprit pakaian, Tompkinses mendorong para pegawai untuk berpakaian modis namun santai; sepatu hak tinggi tidak diperbolehkan di lantai kayu dengan mudah lecet dari bangunan kantor pusat. Tompkinses menawarkan paket keuntungan yang unik. mendapatkan diskon 52 persen pada pakaian Esprit, pegawai menerima tiket bersubsidi ke teater, balet, dan opera, serta bebas liburan di pegunungan dan pelajaran bahasa asing.

Dari tahun 1979 hingga tahun 1985, penjualan perusahaan tumbuh dari $ 120 juta untuk $ 700 juta. Sebagai direktur desain, Susie disetujui semua gambar dan kain, sementara Doug memegang gelar presiden dan "citra direktur." Selama waktu ini, Esprit menjadi perusahaan pakaian pertama mengharuskan department store untuk membuang bagian dari bagian pakaian olah raga mereka secara khusus untuk digunakan sebagai "toko dalam toko." Sementara konsep yang disebut untuk jumlah yang relatif besar ruang lantai, lampu track mahal, dan signage khusus, banyak department store memenuhi karena garis Esprit volume penjualan tinggi. Kebesaran, mengilap booklet menampilkan foto-foto karyawan dan lain "orang yang nyata" Esprit model pakaian, ditulis bersama pernyataan pribadi. Dalam sebuah wawancara, Doug Tompkins Esprit menegaskan bahwa pelanggan adalah "di atas rata-rata kecerdasan dan mengetahui perbedaan antara 'substansi dan kedangkalan'."

Antara tahun 1984 dan 1986 perusahaan meminjam hampir $ 75 juta untuk membuka beberapa toko retail, yang pertama adalah sebuah superstore di Los Angeles yang memamerkan desain Tompkins Doug selera. Toko biaya sekitar $ 15 juta untuk membangun. berikutnya didirikan di New Orleans, San Francisco, dan Aspen, Colorado, dan pada tahun 1987 ada 14 toko ritel Esprit nasional. Sementara pemilik department store yang membawa pakaian Esprit protes bahwa gerai ritel ini mewakili persaingan yang tidak sehat, para eksekutif perusahaan tidak setuju.

Tersandungnya Fiskal di Akhir tahun 1980-an

Sebagai Esprit tumbuh, beberapa kritikus menuduh bahwa perusahaan itu overextending sendiri. Pada akhir 1986 dan 1987, Esprit mengalami kerugian untuk pertama kalinya dalam sejarah. jatuh dari $ 62 juta menjadi $ 10 juta, mewakili sebuah penurunan 83 persen. Beberapa alasan yang diberikan untuk pembalikan mendadak San Francisco Examiner menunjukkan bahwa pesaing menyalin Esprit desain dan menawarkan mereka dengan harga lebih murah dan lebih jauh melaporkan bahwa beberapa pengecer mengeluh berkualitas rendah dan desain dalam garis Esprit baru The Tompkinses menyatakan bahwa sementara perusahaan mungkin telah mencoba untuk memperluas terlalu cepat, dengan garis musim semi menjual dengan baik. Mereka menunjuk ke penurunan dolar AS sebagai alasan utama kerugian perusahaan. jauh lagi, mereka dipertahankan, sementara penjualan internasional yang meningkat, Esprit operasi luar negeri yang dimiliki bersama-sama dengan investor lokal, sehingga keuntungan yang diinvestasikan di pasar luar negeri.

Pada tahun 1986 Doug Esprit Tompkins berpaling ke Corrado Federico, yang menjadi presiden perusahaan, sementara Esprit Doug tetap sebagai CEO dan ketua. Mencari cara untuk memotong biaya perusahaan dan mengkonsolidasikan operasinya, Federico menerapkan pembekuan perekrutan dan bonus tahun itu. Meskipun karyawan segera diminta untuk membayar kopi dan panggilan telepon yang dibuat di kantor, Tompkinses memastikan bahwa beberapa manfaat unik yang membentuk citra Esprit sebagai yang menyenangkan, kreatif tempat kerja tetap. Tahun berikutnya Esprit tenaga kerja dipotong sebesar 30 persen, dan Doug Tompkins dibawa dalam mode ahli dari saingan perusahaan untuk mengelola divisi baru konsolidasi.

Segera menjadi jelas, bagaimanapun, bahwa Esprit's kemerosotan itu lebih dari sekadar sementara. Kritikus dikutip kedua Esprit kegagalan untuk tetap mengikuti tren mode, serta perbedaan-perbedaan yang tak terdamaikan telah dikembangkan antara Susie dan Doug Tompkins, sebagai alasan untuk masalah perusahaan. . Secara khusus, Tompkinses mulai berdebat tentang arah perusahaan harus ambil Susie menganggap citra perusahaan terlalu muda, mempertahankan pelanggan yang mencari pandangan yang lebih canggih. Dia percaya pelanggan asli Esprit dibesarkan, dan dia menyarankan memperkenalkan jajaran perusahaan untuk memakai Esprit pembeli yang setia. Doug, di sisi lain, berpendapat bahwa perusahaan muda itu terlalu penting untuk berubah dan bahwa perempuan perusahaan tidak akan membeli Esprit.

Pada bulan Maret 1988, Wall Street Journal melaporkan pada keretakan antara Tompkinses. Sementara kolom difokuskan pada pasangan hubungan dan dugaan Doug urusan luar nikah dengan wanita di perusahaan, juga melaporkan bahwa manajemen keuangan yang lemah dan kegagalan departemen desain untuk dicatat dunia mode bergeser ke pandangan yang lebih tradisional menyakiti bisnis. Selain itu, wawancara dengan mantan karyawan Esprit mengungkapkan bahwa ketegangan di tempat kerja sedang dipupuk oleh dua faksi - orang-orang yang memihak Doug dan orang-orang di kamp Susie. Artikel tersebut juga mengungkapkan bahwa Doug ekuitas minoritas mencari mitra untuk membantu menjaga toko ritel Esprit berjuang.

Perjuangan Keuangan dan Kepemimpinan Baru

Akhir 1990-an melihat lebih lanjut diversifikasi lini produk Esprit sebagai perusahaan memandang ke menambahkan pakaian pria, pakaian tidur, dan intim pakaian. Akhir dekade pasar juga melihat diversifikasi sebagai Esprit didirikan sendiri dalam e-commerce.Dalam perayaan ulang tahun ke-30 tahun pada 1998, Esprit meluncurkan on-line tokoEsprit melangkah upaya untuk diversifikasi usia dari basis konsumen juga.Dr. Seuss barang dagangan yang diterima situs internet sendiri, di www.seusswear.com, dan anak perusahaan Esprit, Moonstone Mountain Equipment, meraih "Gold Award" di World Wide Web / On-Line Periklanan kategori dari SF Interaktif, seorang agen pemasaran digital. Pada tahun 1999, ia meluncurkan "I Am Esprit" kampanye iklan, serangkaian gambar close-up dari pelanggan mulai dari perempuan dalam 40-an sampai 12-bulan bayi. Pada akhir 1990-an, Esprit de Corp tampaknya telah pulih yang kehilangan pangsa pasar dan untuk meyakinkan tempatnya di kalangan generasi baru pembeli. Kampanye ini diterima dengan baik sebagai Esprit paling dari upaya untuk menghidupkan kembali itu sendiri di bawah Margolis 'pengawasan. Iklan-iklan yang ditampilkan dan dipublikasikan melalui internet, catalog, majalah, dan perusahaan terus membuka toko baru.

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Global

Manajemen Pemasaran Global adalah proses memfokuskan sumber daya (manusia, uang, dan asset fisik) dan tujuan- tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menaggapi ancaman pasar global.

3.2 Pengertian Harga

Sebutan mengenai harga untuk berbagai produk tidak selalu sama dan dengan berbagai nama, Menurut Kotler ( 2002 : 518 ) bahwa harga ada di sekeliling kita. Jika kita membayar sewa untuk apartemen, uang kuliah dan uang jasa untuk dokter atau perusahaan penerbangan, kereta api, taxi dan bis mengenakan ongkos, perusahaan pelayanan iimum mengenakan tarif, dan bank mengenakan bunga atas uang yang anda pinjam.

Menurut Basu Swastha pengertian harga adalah sebagai berikut : (Swastha, 1998; 241 ) ” Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa barang kalau mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.” Harga adalah salah satu dari empat bauran pemasaran, selain product, promotion dan place. Dan harga merupakan salah satu variabel kunci dalam teori ekonomi mikro.

Pricing merupakan proses manual maupun otomatis dalam aplikasi harga terhadap pembelian dan pejualan yang didasarkan pada faktor kualitas, promosi, dan penjualan, kampanye promosi, permintaan dari perusahaan, distribusi, kombinasi dari banyak permintaan atau jalur pemasaran, dan lainnya.sistem otomatis membutuhkan lebih banyak pengaturan dan perawatan tetapi dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam penetapan harga Dari definisi- definisi mengenai harga tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang atau jasa berikut pelayanannya.

* Harga yang ditetapkan dengan baik harus memenuhi tiga syarat berikut ini :

Sesuai dengan permintaan pasar yaitu apakah konsumen akan membeli pada kisaran harga tersebut

Mendukung positioning produk dan konsisten dengan variabel lain dalam marketing mix.

Memenuhi tujuan financial dari pihak perusahaan (laba)

* Sisi objectif dari harga adalah sebagai berikut :

1. Tujuan keseluruhan, keuangan, pasar, dan tujuan strategi perusahaan

2. Tujuan dari brand suatu produk

3. Elastisitas suatu harga konsumen dan poin harga

4. Ketersediaan sumber daya.

* Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga

Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perasahaan dalam menetapkan tingkat harga bagi produknya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain :

A.Kurva permintaan

Kurva yang menunjukkan tingkat pembelian pasar pada berbagai harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang beragam. Langkah pertama dalam memperkirakan permintaan karena itu adalah memahami faktor - faktor yang mempengaruhi harga pembeli. Negal telah mendefinisikan sembilan faktor yang mempengaruhi permintaan akan suatu produk yaitu : (Kotler, 2002:522)
1. Pengaruh nilai unik.
Pembeli kurang peka terhadap harga jika produk tersebut lebih bersifat unik.
2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidakmenyadari adanya produk pengganti.
3. Pengaruh perbandingan yang sulit
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka dapat dengan mudah membandingkan kualitas barang pengganti
4. Pengaruh pengeluaran total
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin rendah dibandingkan total pendapatan.
5. Pengaruh manfaat akhir
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersbut semakin kecil dibandingkan biaya total produk akhirnya.
6. Pengaruh biaya yang dibagi
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain.
7. Pengaruh investasi tertanam
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya.
8. Pengaruh kualitas harga
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas.
9. Pengaruh persediaan
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut.
B. Biaya
Biaya merupakan faktor penting dalam menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Perasahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya, termasuk pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya. Untuk dapat menetapkan harga dengan tepat, manajemen perlu untuk mengetahui bagaimana biaya bervariasi bila level produksinya berubah.


Biaya perusahaan ada dua jenis yaitu :
1. Biaya tetap adalah biaya - biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan. Perusahaan harus membayar tagihan bulanan untuk sewa, gaji karyawan, dan lainnya.
2. Biaya variable adalah biaya yang tidak tetap dan akan berubah menurut level produksi. Biaya ini disebut biaya variabel karena biaya totalnya berabah sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi.
C. Persaingan
Persaingan dalam suatu industri dapat dianalisis berdasarkan faktor-faktor seperti:
1. Jumlah perusahaan dalam industri
Bila hanya ada satu perusahaan dalam industri, maka secara teoritis perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapapun.
2. Ukuran relatif setiap perasahaan dalam industri.
Bila perasahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka perusahaan yang bersangkutan dapat memegang inisiatif perubahan harganya.
3. Diferensiasi produk
Apabila perusahaari berpeluang melakukan diferensiasi dalam industrinya, maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan harganya, bahkan sekalipun perusahaein itu kecil dan banyak pesaing dalam industri.
4. Kemudahan untuk masuk (Ease ofentry) dalam industri.
Jika suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang sudah ada akan sulit mempengaruhi atau mengendalikan harga.
D. Pelanggan
Permintaan pelanggan didasarkan pada beberapa faktor yang saling terkait dan bahkan seringkali sulit memperkirakan hubungan antar faktor secara akurat.

* Jenis-Jenis Harga :

Pricing proses manual dari penetapan harga untuk perintah membeli dan menjual, yang didasarkan pada factor seperti jumlah yang ditetapkan, kuantitas, promosi,dan pengiriman.

  • Harga Efektif : harga yang diterima perusahaan setelah perhitungan untuk potongan, promosi, dan insentif lainnya.
  • Price Lining (Garis Harga) : pengunaan jumlah harga yang terbatas untuk semua penawaran produk.
  • Loss Leader (Harga Umpan) : suatu produk yang mempunyai harga yang ditetapkan dibawah marjin operasi.
  • Penetapan Harga Premium (Prestise) : strategi penetapan harga pada titik mutakhir dari kisaran harga yang mungkin

* Tujuan dan Kebijakan Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut :

· Mendapatkan posisi pasar, sebagai contoh adalah penggunaan harga rendah untuk mendapatkan penjualan dan pangsa pasar. Pembatasan meliputi perang harga dan pengurangan kontribusi laba.

· Mencapai kinerja keuangan, harga-harga dipilih untuk membantu pencapaian tujuan keuangan seperti kontribusi laba dan arus kas. Harga yang terlalu tinggi mungkin tidak dapat diterima oleh para pembeli.

· Penentuan posisi produk, harga dapat digunakan untuk meningkatkan citra produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran, dan tujuan penentuan posisi lainnya. Visibilitas harga (tinggi atau rendah) dapat mengurangi keefektifan komponen penentuan posisi lainnya, seperti periklanan.

· Merangsang permintaan, harga digunakan untuk mendorong para penjual mencoba sebuah produk baru atau membeli merek yang ada selama periode-periode ketika penjualan sedang lesu. Salah satu masalah yang akan timbul adalah bahwa para pembeli mungkin membeli dalam partai besar ketika harga kembali normal.

· Mempengaruhi persaingan, tujuan penetapan harga mungkin untuk mempengaruhi para pesaing yang ada atau calon pembeli. Manajemen mungkin ingin menghambat para pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk ke kpasar atau untuk tidak melakukan pemotongan harga.

Meskipun peranan faktor-faktor non-harga semakin meningkat dalam proses pemasaran modern, harga tetap merupakan elemen penting an tahap penting dalam pemasaran yang diwarnai dengan persaingan monopoli atau olgopoli.

Dalam menetapkan harga pada sebuah produk (Kotler, 2002 : 550), perusahaan mengikuti prosedur enam langkah, Yaitu:

  • Perusahaan dengan hati-hati menyususn tujuan-tujuan pemasarannya, misalnya mempertahankan hidup, meningkatkan laba saat itu, ingin memenangkan bagian pasar, atau kualitas produk.
  • Perusahaan menentukan kurva permintaan yang memperlihatkan kemungkinan jumlah produk yang akan terjual per periode, padaa tingkat-tingkat harga alternatif. Permintaan yang semakin tidak-elastis, semakin tinggi pula harga yang bisa dipasang oleh perusahaan.
  • Perusahaan memperkirakan bagai mana biaya akan bervariasi pada tingkat produksi yang berbeda-beda.
  • Perusahaan mengamati harga-harga para pesaing sebagai dasar untuk meneapkan harga mereka sendiri. Kelima, perusahaan memilih salahsatu dari metoda penetapan harga berikut ini: penetapan harga biaya-plus, analis pulang-pokok dan penetapan laba sasaran, penetapan harga nilai yang diperoleh, penetapan harga yang sesuai dengan laju perkembangan dan penetapan harga dalam sampul tertutup.
  • Perusahaan memiliki harga final, menyatakannya dalam cara psikologis yang paling efektif dan mengeceknya untuk menyakinkan bahwa harga tersebut sesuai dengan kebijakan penetapan harga perudahaan serta sesuai pula dengan para penyalur, grosir, wiraniaga perusahaan, pesaing, pemasok dan pemerintah.

Tipe dan metode penetapan harga

Penetapan ahrga bisa dilihat dari kacamata produsen (pabrik/pembuat produk), wholesaler (pedagang besar)dan retailer (pengecer).

Perusahaan menerapkan bermacam-macam strategi penetapan harga atas harga dasar:

  1. Penetapan harga geografis, dimana perusahaan tersebut memutuskan bagai mana memasang harga bagi pembeli yang jauh, dengan memilih salah satu dari berbagai alternatif seperti penetapan harga FOB, penetapan harga pengiriman seragam, penetapan harga wilayah, penetapan harga titik-pangkalan, dan penetapan harga absorsi angkutan
  2. Penetapan harga potongan dan hadiah, dimana perusahaan tersebut memberi potongan tunai, potongan jumlah, potongan fungsional, potongan musiman, dan hadiah.
  3. Penetapan harga promosi, dimana perusahaan tersebut memutuskan untuk memasang hrga barang yang dirugikan, penetapan harga kesempatan-khusus dan potongan tunai.
  4. Penetapan harga diskriminasi dimana perusahaan memasang harga yang berlainan berdasarkan pertimbangan pembeli, bentuk produk, tempat, dan waktu yang berbeda-beda.
  5. Penetapan harga produk baru, dimana perusahaan tersebut memutuskan antara memperkenalkan sebuah inovasi produk yang dilindungi hak paten dengan harga lintas pasar dan harga tembus pasar. Perusahaan itu menentukan salahsatu dari sembilan strategi harga/kualitas untuk memperkenalkan sebuah produk tiruan.
  6. Penetapan harga bauran produk, di mana perusahaan itu menentukan tingkat harga untuk beberapa produk dalam satu lini produk, dan penetapkan harga produk-produk pilihan, produk penawan, dan produk sampingan.

Bila sebuah perusahaan mempertimbangkan untuk memulai perubahan harga, perusahaan itu harus secara hati-hati mempertimbangkan reaksi-reaksi pembeli dan pesaing. Oleh karena itu biasanya reaksi pembeli dipengaruhi oleh makna yang dilihat pembeli sehubungan dengan perubahan harga. Reaksi-reaksi pesaing berasal baik dari seperangkat kebijakan reaksi atau dari tafsiran baru teerhadap setiap situasi. Perusahaan yang memprakasai perubahan harga juga harus meramalkan reaksi yang mungkin timbul dari para grosir, penyalur, dan pemerintah.

Perusahaan yang menghadapi perubahan harga yang diprakasai oleh seorang pesaing harus mencoba memahami maksud pesaing tersebut dan jangka waktu perubahan. Jika dibutuhkan kecepatan reaksi, perusahaan itu harus merencanakan lebih dahulu reaksi-reaksinya atas berbagai kemungkinan tindakan harga yang dilakukan oleh para pesaing.

* Metode Penetapan Harga

Metode penentuan harga jual dengan metode Cost Plus Pricing Method (Penetapan harga berdasarkan biaya plus). Dasar penetapan ini adalah menambah tingkat keuntungan (mark up) yang standar pada setiap biaya yang dibebankan pada setiap barang. Pertimbangan menggunakan metode ini adalah minimnya ketidakpastian pada biaya dibanding permintaan. Dengan mendasarkan pada biayanya, penetapan harga jual ini menjadi lebih sederhana dan penjual tidak perlu lagi membuata penyesuaian harga terhadap permintaan. Penggunaan metode ini dapat menguntungkan perusahaan dalam memaksimalkan laba. Dengan asumsi bahwa jika seluruh perusahaan dalam suatu jenis industri kerupuk menggunakan prosentase mark up yang sama, maka persaingan harga yang terjadi akan semakin berkurang. Dalam metode tersebut penjual maupun produsen menetapkan harga jual untuk satu unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan laba yang diharapkan (marjin) pada unit tersebut, sehingga dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:

Profit Margin = Net Operating Income x 100 %Net Sales x 100 %

* Dumping

Dumping merupakan masalah strategi harga global yang penting. Dumping menurut GATT, sebagai penjualan produk import dengan harga yang lebih rendah daripada yang biasa dikenakan pada produk yang sama dipasar domestic atau dinegara asal. Undang-undang anti dumping AS tahun 1921 tidak mendefinisikan dumping secara spesifik, hanya merujuk pada persaingan yang tidak adil. Namun, kongres menetapkan dumping sebagai praktik perdagangan tidak adil yang menyebabkan kerugian, merusak, atau menghalangi pendirian industry Amerika. Dikatakan dumping jika, barang import yang dijual dipasar AS, dengan harga yang lebih kecil dari biaya produksi ditambah 8% marjin laba atau dengan harga dibawah harga jual dinegara pembuatnya.

BAB IV

ANALISIS KASUS

Para produsen berkepentingan untuk mengetahui harga penjualan eceran dari produknya, karena sukses marketing produknya tergantung dari harga penawaran kepada konsumen. para produsen yang memeprhatikan harga yang ditawrakan oleh retailer sebelum menetapkan harga jualnya disebut “inverted pricing” kebijakan produsen dalam meentapkan harga bisa dilihat dari prosesnya antara lain :

  1. Skiming price, menetapkan harga setinggi-tingginya dengan alasan permintaan bersifat in elastis pada waktu barang dipasarkan dan pasaran ditujukan kepada konsumen highclass. Selain untuk mengembalikan modal yang telah di investasikan dalam waktu singkat serta tidak dikhawatirkan masuknya pesaing baru.
  2. Penetrasi price, ini kebailkan dari skiming price aitu memasang harga yang rendah pada permulaan pemasaran kemudian dinaikan secara bertahap dengan alasan permintaan bersifat elastis, volume produksi yang tinggi sehingga biaya bisa ditekan dan ketakutan ada pesaing yang masuk dalam pasar kita.
  3. Competitor price, penetapan harga yang mengikuti harga pesaing.
  4. cost of goods, harga menjadi pedoman dalam penetapan harga.bila biaya produksi perusahaan lebih rendah dari biaya prouksi perusahaan lainnya ada beberapa pendapat dalam hal policy
  5. harga pokok lebih rendah dari saingan. produsen yang bekerja secara efisien dan efektif akan meperoleh banyak keuntungan karena penghematan.

Harga Whole saler

Para produsen (Esprit) juga bisa menggunakan harga yang biasa dipakai wholesaler seperti :

  1. Geographical price quotation, produsen menetapkan harga berbeda sesuai dengan ongkos angkut karena perbedaan geografis.
  2. Price adjusted to buyers position, masing-masing golongan pembelian diberi harga yang berbeda, yang penting disini adalah berapa besar perbedaan harganya untk masing-masing pembeli.
  3. Discount methodes of quoting prices, biasanya perusahaan mempunyai price policy yang sama tetapi berbeda dalam pemberian discount.

Perbedaan ini disebabkan :

  • Trade position discount, diskon yang diberikan kepada toko-toko karena posiisnya ada dalam rantai perdagangan.
  • Quantty discount, diskon diberikan karena jumlah pembelian.
  • functional discount, diskon diberikan karena si pembeli telah melakukan jasa yang diinginan oleh penjual.
  • cash discount, potongan karena pembelian tunai.
  • chain discount, ptongan diberikan dalam sautu seri atau rangkaian.
  • consistency discount structure and purpose, digunakan dua/lebih discount yang penting pokoknya asal tercapai tujuan perhitungan diskon yang tepat supaya jangan sampai rugi.

Harga Retailer pada Esprit

  1. Margin pricing
  2. Price lining
  3. Competitor price
  4. Discount house
  5. Judgement price
  6. Customary prices
  7. Odd prices
  8. Combinatin offers

Variable Penetapan Harga

1. Bayangan Harga : Penjual Diberikan otoritas untuk menukar harga dengan jumlah persentase tertentu.

2. Melelang : Para pembeli potensial mempunyai pilhan menawarkan pada suatu produk dengan bermacam – macam harga.

3. Waktu Riil : semua konsumen dapat memandang perubahan harga segera setelah perubahan harga terjadi seperli Lelang Online.

Ø Sasaran Penetapan Harga

  • Memaksimalkan laba jangka panjang
  • Memaksimal laba jangka pendek.
    1. Meningkatkan volume penjualan.
    2. Meningkatkan penguasaan pasar.
    3. Memelihara kepemimpinan harga.
    4. Sasaran social, etika atau ideology.
    5. Mendapatkan manfaat kompetesi.

Menghitung Penetapan Harga dengan Menggunakan Metode Kelebihan Biaya

P = (AVC + FC%) *( 1 + MK% )

Jika :

  • P = harga
  • AVC = average Variable Cost
  • FC% = alokasi presentasi dari biaya2 tetap
  • MK% = kenaikan harga presentase.

Keuntungan dan Kerugian Pricing

Keuntungan

Kerugian

Mudah untuk menkalkulasi

Mengabaikan konsumen

Kebutuhan informal minimal

Mengabaikan pesaing

Mudah untuk mengurus

Menggunkan biaya akuntansi bukan nilai ganti

Menstabilkan pasar

Memasukkan biaya hilang bukan biaya tambahan

Keuntungan etis

Mengabaikan biaya alternatif

Model Penetapan Harga

  • Cost – plus pricing : Menyusun harga pada biaya produksi ( ongkos dan biaya tetap )
  • Target return pricing : Menyusun harga untuk mencapai ROI ( laba modal )
  • Value based : Menetapkan harga berdasarkan nilai.
    1. Penetapan Harga Psikologis : suatu teori didalm pemasaran bahwa harga ini memilki dampak psikologis yang mendorong harga lebih besar dari yang diharapkan seperti harga eceran misalnya Rp. 4990, Rp. 19.850. Konsumen biasanya mengabaikan paling sedikit digit.
    2. Fair pricing : Mentukan harga wajar bagi konsumen sehingga konsumen tidak merasa ditipu.

Metode-Metode Penetapan Harga Penetapan harga atas barang atau jasa yang efisien sering menjadi masalah yang sulit bagi suatu perusahaan. Meskipun cara atau metode penetapan harga yang dipakai adalah sama bagi perusahaan (didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, laba dan sebagainya), tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat prodiiknya, pasamya, dan tujuan perusahaan. Perusahaan memilih penetapan harga yang menyertakan satu atau lebih dari pertimbangan tersebut. Kotler mengemukakan enam metode-metode penetapan harga (2002 : 529 - 534), antara lain :

1. Penetapan harga mark-up

2. Penetapan harga berdasarkan pengembalian yang diharapkan

3. Penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan

4. Penetapan harga nilai

5. Penetapan harga sesuai harga berlaku

6. Penetapan harga penawaran tertutup


Metode penentuan harga jual dengan metode Cost Plus Pricing Method (Penetapan harga berdasarkan biaya plus). Dasar penetapan ini adalah menambah tingkat keuntungan (mark up) yang standar pada setiap biaya yang dibebankan pada setiap barang. Pertimbangan menggunakan metode ini adalah minimnya ketidakpastian pada biaya dibanding permintaan. Dengan mendasarkan pada biayanya, penetapan harga jual ini menjadi lebih sederhana dan penjual tidak perlu lagi membuata penyesuaian harga terhadap permintaan. Penggunaan metode ini dapat menguntungkan perusahaan dalam memaksimalkan laba. Dengan asumsi bahwa jika seluruh perusahaan dalam suatu jenis industri kerupuk menggunakan prosentase mark up yang sama, maka persaingan harga yang terjadi akan semakin berkurang. Dalam metode tersebut penjual maupun produsen menetapkan harga jual untuk satu unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan laba yang diharapkan (marjin) pada unit tersebut, sehingga dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:

Profit Margin = Net Operating Income x 100 %Net Sales x 100 %

Hambatan dalam penetapan harga internasional

Ø Hambatan perusahaan dan sistem informasi

Penetapan harga transfer untuk meminimalkan kewajiban pajak dapat menimbulkan penyimpangan yang tidak diharapkan dan tidak diinginkan. Contoh klasik adalah sebuah perusahaan AS yang besar dengan pusat laba yang terdesentralisasidi, seringkali mempromosikan dan menaikkan gaji yang cukup berarrti untuk devisi swiss dengan alasan prestasi menghasilkan laba luar biasa. Masalahnya perusahaan ini, sistem pengendalian keuangannya belum disesuaikan untuk mengenali bahwa ada pusat laba “bebas pajak” di swiss yang didirikan. Laba mengaling karena harga transfer dari unit produksi rendah, untuk memperoleh pembebasan pajak operasional, sedangkan harga transfer keluar swiss dibuat tinggi. Dalam kasus tersebut, pencatatan rugi laba perusahaan mengalami penyimpangan yang cukup besar dari hasil operasi yang sebenarnya. Jadi, perusahaan harus menyesuaikan sistem pengendalian dan menggunakan criteria yang berbeda untuk mengevaluasi prestasi kerja manajerial ditempat yang hamper tidak mengenakan pajak (tax heavens).

Ø Hambatan bea masuk dan tariff

Tariff bea masuk dan pajak disebuah Negara tidak selalu menciptakan tekanan yang sama pada harga transfer. Misalnya, sebuah Negara dengan bea masuk tinggi dan pajak penghasilan rendah. Bea masuk yang tinggi memberikan insentif untuk mengurangi harga transfer, sedangkan pajak penghasilan yang rendahmemberi tekanan untuk menaikkan harga transfer. Walaupun pertimbangan pajak dan bea masuk penting , banyak perusahaan cenderung mengabaikannya dalam penetapan harga dengan alasan : (1)beberapa perusahaan menganggap penghematan pajak kecil artinya jika dibandingkan penghasilan yang dapat diperoleh. (2)beberapa perusahaan menggangap usaha apapun untuk meminimalkan pajak adalah tidak bermoral. (3)beberpapa perusahaan menginginkan kebijakan penetapan harga yang sedrhana, konsisten, dan langsung, ini juga akan mengurangi masalah jika terjadi penyelidikan pajak.

Ø Pengaturan pemerintah

Beberapa pengaturan pemerintah langsung mempengaruhi penetapan harga pasar disuatu Negara. Pengaturan pemerintah juga dapat terjadi dalam bentuk deposit uang tunai yang harus disetorkan oleh pengimpor. Persyaratan pemerintah lainnya adalah membatasi kondisi yang harus dipenuhi untuk transfer laba ke luar negeri.

Dalam perjalanan usahanya Esprit menghadapi hambatan dalam penetapan harga yaitu :

1. Dilihat dari segi ekonomi disetiap Negara sasaran

Esprit tidak peka terhadap kondisi ekonomi yang ada dinegara sasarannya hal ini menyebabkan adanya keterbatasan esprit dalam mendapatkan konsumen dalam jumlah yang banyak sehingga konsumen yang dapat menjangkau produk Esprit adalah konsumen dari kelas menengah ke atas.

2. Pengaturan pemerintah disetiap Negara sasaran

Dalam hal ini pajak yang diberlakukan pada setiap Negara tentu saja berbeda. Tinggi rendahnya penetapan pajak tersebut tentu saja mempengaruhi kontribusi Esprit terhadap pentapan harga. Semakin tinggi pajak yang ditetapkan disuatu Negara maka semakin sedikit pula kontribusi Esprit yang diperoleh dari penjualan produk tersebut.

Alternative kebijakan penetapan harga global yang disesuaikan oleh Esprit :

1. Kebijakan harga perluasan/etnosentris

Kebijakan harga ini mengharuskan harga semua produk diluar negeri sama, dan importer yang menanggung ongkos kirim dan bea masuk impornya. Pendekatan ini yang paling sedrhana karena tidak memerlukan informasi persaingan atau kondisi pasar.

2. Kebijakan harga adaptasi/polisentris

Kebijakan ini mengizinkan manajer anak perusahaan atau afiliasi menetapkan berapapun harga yang mereka anggap paling cocok untuk situasi yang mereka hadapi. Pendekatan seperti peka terhadap kondisi local, tetapi biasa muncul masalah arbitrase jika perbedaan harga pasal local melampaui biaya transportasi dan bea masuk yang memisahkan pasar itu.

3. Kebijakan harga penemuan baru/geosentris

Kebijakan harga ini tidak menetapkan harga yang sama diseluruh dunia,dan juga tidak juga menyerahkan penetapan harga pada anak perusahaan, tetapi mengambil posisi diantara keduanya dengan selalu mempertimbangkan keunikan setiap domestik.

Dalam menerapkan penetapan harga perusahaan esprit tidak menetapkan harga tunggal melainkan suatu struktur harga yang mencerminkan perbedaan permintaan secara geografis dan biaya, kebutuhan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, dan faktor lainnya. Hal ini sesuai dengan penetapan harga dalam pemasaran global dimana dalam penetapan harga yang dilakukan perusahaan Esprit menggunakan metode standardization yaitu, menetapkan harga yang sama pada setiap Negara (disesuaikan dengan kurs mata uang disetiap Negara sasaran) selain itu perusahaan Esprit menggunakan penetapan harga geografis yang dijadikan dasar perusahaan untuk memutuskan bagaimana menetapkan harga untuk pelanggan diberbagai lokasi dan Negara. Dengan kata lain perusahaan Esprit ini menetapkan harga dengan skimming price strategy yaitu penetapan harga tinggi dimana memang Esprit memiliki keunggulan produk dengan kualitas yang tinggi dan juga citra yang tinggi dimata masyarakat dunia dibandingkan dengan produk lain.

Penetapan harga yang dilakukan perusahaan Esprit tidak tergantung pada kondisi ekonomi di Negara sasaran karena memang konsumen yang menjadi target penjualan Esprit adalah konsumen dengan kelas menengah keatas.

* Strategi Penetapan Harga dan Hubungan Harga dengan Nilai

Pembeli menginginkan nilai yang ditawarkan merek sesuai dengan harga yang diberikan. Oleh karena itu terdapat adanya hubungan yang menguntungkan antara harga dan nilai salah satu tujuan perusahaan Esprit. Penetapan harga yang diberlakukan manajemen Esprit terhadap produknya akan mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen, kepuasan pelanggan setelah melakukan pembelian, serta loyalitas dari pelanggan yang aware terhadap Esprit yang menyebabkan Esprit masih bertahan di tengah persaingan pasar global.

Meyakinkan pembeli bahwa pakaian tersebut memberikan nilai yang sebanding dengan merk Guess namun harga Esprit lebih rendah dibandingkan dengan Guess. Zara. Merek dipromosikan oleh perusahaan sebagai suatu nilai yang unik sesuai harganya. Dengan kata lain, pihak manajemen memutuskan untuk bersaing atas dasar harga yang relative sama diantara merek merek dimana para pembeli sudah menetapkan nilai yang seimbang. Selain itu sistem distribusi yang dilakukan Esprit yang berupa memasarkan melalui koner-konter di dalam toko toko besar secara eksklusif, menetapkan harga pasaran Esprit yang tinggi.

Harga membantu penentuan posisi produk atau jasa. Reaksi konsumen terhadap alternative harga, biaya produk, harga pesaing, serta faktor hukum dan etika lainnya yang meningkatkan fleksibilitas manajemen dalam menetapkan harga. Strategi memilih peran dalam penentuan posisi, mencakup penentuan posisi produk atau merek yang diinginkan, termasuk nilai margin yang diperlukan untuk memuaskan dan memotivasi para penyalur. Harga mungkin digunakan sebagai komponen strategi pemasaran yang aktif atau melakukan penekanan pemasaran pada komponen bauran pemasaran lain.

Esprit mempergunakan strategi harga skimming tersebut untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan, mempositioningkan produk Esprit sebagai produk yang eksklusif, mencoba untuk menaikan rangsangan permintaan produk dan juga mempengaruhi persaingan yang terjadi di pasar global yang sama sama memasarkan produk pakaian dan aksesoris yang eksklusif.

Dengan semua strategi penetapan harga yang dilakukan, perusahaan esprit yakin bahwa dengan kualitas produk yang mereka miliki dan juga merek yang sudah mendunia maka esprit dapat diterima dengan baik dipasar global.

BAB V

KESIMPULAN

Strategi penetapan harga sangat ditentukan oleh keputusan yang diambil oleh manjemen mengenai bauran produk, strategi pembuatan merek, dan mutu produk. Strategi dstribusi juga mempengaruhi pilihan mengenai bagaimana harga akan berhasil didalam gabungan antara strategi periklanan dan armada penjualan strategi penetapan harga juga mempengaruhi keputusan pembauran pemasaran lainnya. Harga seperti halnya komponen pemasaran lainnya, merupakan alat untuk mendapatkan tanggapan pasar.

Produk, distribusi, harga, dan strategi promosi harus terpadu dalam strategi penentuan posisi program. Strategi penetapan harga untuk produk-produk baru dan yang sudah ada adalah:

1. Menentukan tujuan penetapan harga

2. Menganalisis situasi penetapan harga

3. Pemilihan atau perbaikan strategi penetapan harga

4. Penentuan harga khusus dan kebijakan.

Perusahaan-perusahaan menggunakan strategi penetapan harga mereka untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Hal ini mencakup antara lain : mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan, penentuan posisi produk, merangsang permintaan, dan mempengaruhi persaingan.

Analisis terhadap situasi penetapan harga perlu dilakukan untuk mengembangkan suatu strategi penetapan harga terhadap kerja lini produk atau untuk memilih suatu strategi penetapan harga terhadap suatu produk atau merek baru. Penekanan terhadap formulasi strategi adalah beberapa kegiatan penting mencakup analisis terhadap pasar produk, harga, persaingan, dan pertimbangan hukum dan etika. Analisis ini menunjukan luasnya fleksibilitas penetapan harga. Pemilihan suatu strategi penetapan harga mencakup pertimbangan mengenai penentuan posisi dan visibilitas harga.

Strategi harga digolongkan berdasarkan harga perusahaan dikaitkan dengan persaingan dan tingkat keaktifan promosi harga didalam program pemasaran. Dalam banyak industry para pemimpin pasar menetapkan harga yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di dalam industry yang bersangkutan. Penentuan harga khusus didasarkan pada : pengaruh biaya, persaingan dan permintaan. Pelaksanaan dan pengelolaan strategi penetapan harga mencakup penetapan kebijakan dan strategi penetapan harga, beberapa pertimbangan penetapan harga khusus meliputi harga, penetapan harga, saluran distribusi, penetapan daur hidup produk, dan hubungan antara harga dan mutu.

Sehingga Esprit mempergunakan strategi harga skimming tersebut untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan, mempositioningkan produk Esprit sebagai produk yang eksklusif, mencoba untuk menaikan rangsangan permintaan produk dan juga mempengaruhi persaingan yang terjadi di pasar global yang yang sama sama memasarkan produk pakaian dan aksesoris yang eksklusif.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Indonesia, Edisi Milenium,Edisi Kesepuluh , Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta,2002
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid II, Edisi Indonesia, Edisi Milenium,Edisi Kesepuluh, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta,2002
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, Prinsip - prinsip Pemasaran, Jilid 2, Edisi Kedelapan,Penerbit Erlangga, Jakarta,2001
Sumarni, Murti dan Soeprihanto, John, Pengantar Bisnis (Dasar - Dasar Ekonomi Perusahaan), Edisi Kelima, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1998
Sutojo, Siswanto dan Kleinsteuber, Friz, Strategi Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, Penerbit PT. Damair Mulia Pustaka, Jakarta, 2002
Swastha, Basu, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Ketiga, Penerbit Liberty, Yogyakarta,1998Moezamil zamahsari; pemasaran internasional; intermedia, Jakarta 1991.Keegan, warren J; management pemasaran global; alih bahasa, alex sindoro; Penyunting; bob widyhartono; Prehalindo Jakarta; 1996Simamora, henry; management pemasaran internasional ; jilid 1 & 2; salembah Empat, Jakarta,2000

Cateora, Philip R. john l. graham; internasional marketing; eleventh edition; Mc graw hill; 2002

APENDIX

A. Lampiran Produk dan Harga Esprit

Esprit For Kids

Katalog Produk: Esprit Dress Yukensi untuk anak Perempuan - KSE044




Kode: KSE044
Merk : Esprit
Bahan: 100% Cotton
Warna : Seperti Terlihat diGambar
Size : 4T s/d 8T
Minimum Order: 6 pcs (Campur Warna & Size)
Harga: Rp. 70.000,-/pcs







Katalog Produk: Esprit Setelan Untuk Anak-Anak - KSE043




Kode: KSE043
Merk : Esprit
Bahan: 60% Cotton, 40% Polyester
Warna : Seperti Terlihat diGambar
Size : 2T s/d 6T
Minimum Order: 6 pcs (Campur Warna & Size)

Harga: Rp. 83.000,-/pcs








Katalog Produk: Over All For Kids - KSE042




Kode: KSE048
Merk : Esprit
Bahan: 100% Cotton
Warna : Seperti Terlihat diGambar
Size : 2T s/d 8T
Minimum Order: 6 pcs (Campur Warna & Size)
Harga: Rp. 135.000,-/pcs







Katalog Produk: Esprit Setelan Untuk Anak-Anak - KSE041



Kode: KSE041
Merk : Esprit
Bahan: 60% Cotton, 40% Polyester
Warna : Seperti Terlihat diGambar
Size : 6M s/d 2T
Minimum Order: 6 pcs (Campur Warna & Size)
Harga: Rp. 85.000,-/pcs










Katalog Produk: Esprit Sweater For Kids - KSE040



Kode: KSE040
Merk : Esprit
Bahan: 100% Polyester
Warna : Seperti Terlihat diGambar
Size : 4T s/d 14T
Minimum Order: 6 pcs (Campur Warna & Size)
Harga: Rp. 95.000,-/pcs






Katalog Produk: Esprit Setelan Untuk anak Cowok - KSE039



Kode: KSE039
Merk : Esprit
Bahan: 100% Polyester
Warna : Seperti Terlihat diGambar
Size : 5M s/d 2T
Minimum Order: 6 pcs (Campur Warna & Size)
Harga: Rp. 72.500,-/pcs








Katalog Produk: Esprit Setelan Untuk Anak Laki-Laki - KSE038



Kode: KSE038
Merk : Esprit
Bahan: 100% Polyester
Warna : Seperti Terlihat diGambar
Size : 12M s/d 2T
Harga: Rp. 70.000,-/pcs
















Katalog Produk: Esprit Dress For Kid Girls - KSE035



Kode: KSE035
Merk : Esprit
Bahan: 100% Cotton
Warna : Seperti Terlihat diGambar
Size : 2T s/d 6T
Minimum Order: 6 pcs (Campur Warna & Size)
Harga: Rp. 120.000,-/pcs






Esprit For Woman


Item Title

PayPal

Bids

Price


EDC BY ESPRIT â–ª As New Choc Hooded Knit Jacket â–ª S


-

AUD 19.95
AUD 29.95


ESPRIT Black Sleeveless Cotton Dress Size XS


-

AUD 12.00


NEW Esprit Spring Red Trench Coat SingleBreasted XS 6-8


-

AUD 49.00


ESPRIT Purple Cotton Dress 3-6 Worn 1X


-

$0.99


ADORABLE BIKINI BY ESPRIT- NWT- SIZE MED/LARGE - L@@K


-

$8.00


✰VTG 80's 90's ESPRIT green shirt dress long top M✰Â


-

$9.99


NWT ESPRIT BIKINI SWIMSUIT seersucker halter tie back S


-

$9.99


Vintage 80/90s Esprit Purse Handbag Tote Bag Tomato Red


-

$5.25


Vintage 80s/90s Esprit Purse Handbag Tote Bag Navy


-

$5.25


New w/ tag Esprit white graphic tee t-shirt h&m Size XS


-

$0.99


Vintage BODY CON ESPRIT polka dot BANDAGE mini skirt S


-

$24.99


ESPRIT Over-the-shoulder Handbag


-

$10.00


Mint Condition Esprit Blue Wraparound Top


-

$8.00


ESPRIT BRAND BLACK SANDALS WITH SMALL HEEL


-

$6.00


Girls Sz 3 Esprit denim jeans PERFECT CONDITION!


-

AUD 0.99


Esprit Top Size S


-

$0.99


ESPRIT Swimsuit 2-PC Halter Bikini Set / Sz S / NWT $76


-

$19.99


White leather Esprit sandals


-

$5.00
$8.00


Cute! NEW Esprit Diva Shoes Sandals Heels NWOB Sz 6 1/2


-

$9.99


Esprit straw handbag with wood handles


-

$10.00

Berikut ini contoh dari Esprit for Man dan lampiran harga

Celana Cargo Esprit

Harga yang saya tawarkan :
Rp. 155.000,00

Kode barang :


ESP-155-KSK1

Keterangan lain :


Celana pendek esprit EDC 100% original. bahannya khakies cargo pants. cocok buat santay atau jalan2 ke mall. perpaduan celana pendek ini dengan sepatu casual semacam adidas, converse sangat cocok.. celana ini terbuat dr bahan yg berkualitas tinggi karena ini produk original. harga counternya 549.000


please download my file if you want view more detail.
source : download here

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Wedding Dresses. Powered by Blogger